Pertobatan Sejati
Yoel 2:13
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pegasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukumanNya.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 34; 2 Tesalonika 1; Yesaya 21-22
Bangsa Israel memiliki kebiasaan yang khas dalam menunjukkan pertobatan. Mereka biasa mengoyakkan pakaian untuk menyatakan bahwa mereka sudah bertobat. Tanda-tanda lahiriah itu bagi mereka dirasa cukup untuk mengungkapkan bahwa mereka menyesali pelanggaran mereka.
Tetapi Allah sanggup melihat secara transparan sampai dasar hati. Di dalam pemandanganNya, "lip service" dan hal-hal lahiriah tidaklah berarti apa-apa tanpa didasari pertobatan sejati di dalam hati. Sandiwara murahan yang dipertontonkan manusia yang bisa mengelabui manusia yang lain, akan "kena batunya" jika dierhadapkan dengan cara Allah memandang.
Pertobatan (Yun = metanoia) berarti berbalik 180 derajat dari jalan sesat yang selama ini dilalui, bukan sekedar belok kanan atau kiri. Pertobatan adalah berbalik ke jalan Tuhan yang seharusnya dilalui. Secara negatif ada unsur meninggalkan jalan yang salah, dan secara positif menyusuri jalan yang benar.
Yoel menekankan pertobatan yang "dari dalam" dan bukan pertobatan yang "tampak luar". Karena pertobatan tidak ditujukan kepada manusia, tidak ada pilihan lain kecuali harus menunjukkannya dengan kesejatian. Bersandiwara di hadapan manusia, tidak akan memberi arti apa-apa, kecuali semakin menumpuk kesalahan di hadapan Tuhan.
Cara terbaik menunjukkan pertobatan adalah dengan menunjukkan kesejatiannya.
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pegasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukumanNya.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 34; 2 Tesalonika 1; Yesaya 21-22
Bangsa Israel memiliki kebiasaan yang khas dalam menunjukkan pertobatan. Mereka biasa mengoyakkan pakaian untuk menyatakan bahwa mereka sudah bertobat. Tanda-tanda lahiriah itu bagi mereka dirasa cukup untuk mengungkapkan bahwa mereka menyesali pelanggaran mereka.
Tetapi Allah sanggup melihat secara transparan sampai dasar hati. Di dalam pemandanganNya, "lip service" dan hal-hal lahiriah tidaklah berarti apa-apa tanpa didasari pertobatan sejati di dalam hati. Sandiwara murahan yang dipertontonkan manusia yang bisa mengelabui manusia yang lain, akan "kena batunya" jika dierhadapkan dengan cara Allah memandang.
Pertobatan (Yun = metanoia) berarti berbalik 180 derajat dari jalan sesat yang selama ini dilalui, bukan sekedar belok kanan atau kiri. Pertobatan adalah berbalik ke jalan Tuhan yang seharusnya dilalui. Secara negatif ada unsur meninggalkan jalan yang salah, dan secara positif menyusuri jalan yang benar.
Yoel menekankan pertobatan yang "dari dalam" dan bukan pertobatan yang "tampak luar". Karena pertobatan tidak ditujukan kepada manusia, tidak ada pilihan lain kecuali harus menunjukkannya dengan kesejatian. Bersandiwara di hadapan manusia, tidak akan memberi arti apa-apa, kecuali semakin menumpuk kesalahan di hadapan Tuhan.
Cara terbaik menunjukkan pertobatan adalah dengan menunjukkan kesejatiannya.
No comments:
Post a Comment